Kamis, 19 April 2012

JUMAT DAN UKHUWAH YANG MENGKRISTAL DI NEGERI SANG PAULUS POLANDIA



Hari jumat sungguh hari yang penuh berkah.Dan saya meyakini itu , saya memang anak perempuan pertama dalam keluarga dan semua empat kakak saya adalah laki-laki.Saat hari jumat tiba semua akan sibuk ke masjid, dan saya selalu merindukan masa itu.Kini takdir membawa saya jauh dari tempat kelahiran saya  dari Ambon manise ke sebuah negeri yang dijuluki negeri “Sang Paulus “ ( Polandia ).Dan kini saya dihadapkan pada universitas kehidupan dalam ruang yang berbeda untuk  belajar tentang berbagai warna bangsa di mesjid Warsawa yang setiap jumat datang berbagai saudara se-iman dari berbagai bangsa.Ada sister  Sarah dari Yaman , sister Noor dari Polandia , sister Aisyah dari Rusia, sister Fatimah dari Checnya , sister Farah dari Iraq dan sebuah keluarga Pakistan yang selalu datang setiap
jumat.
 
Setiap hari jumat saya dan suami memanfaatkan hari penuh berkah ini untuk bertemu dengan saudara yang lain , membeli bahan makanan halal, berbagi informasi tentang ( mengenai makanan halal di Polandia akan saya tulis dalam kesempatan yang lain inshaAllah ).
Hari jumat seakan adalah hari yang boleh dibilang hari special buat saya ,hari yang selalu saya nantikan untuk bertemu dengan saudara se-iman ( kami tinggal di salah satu kota yang dekat dengan Warsawa , dan saya adalah muslimah ketiga di kota itu dan muslimah ke dua yang memakai jilbab).SubhanAllah Allahu Akbar hari jumat sungguh hari yang penuh berkah  dan saya meyakini juga  saudara muslim di belahan bumi yang lain merasakan getaran yang sama saat semua berkumpul untuk beribadah kepada Allah Yang Maha Rahman dan Rahim. Hal ini mengingatkan saya pada  hadist tentang ke utamaaan hari jumat.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasululloh shalAllohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
“Sebaik-baik hari yang terbit padanya matahari adalah hari Jum’at. Pada hari itu diciptakan Adam ‘alaihissalam, dimasukkan dan dikeluarkan dari surga pada hari itu dan kiamat akan terjadi pada hari Jum’at pula.” (HR: Muslim, Abu Dawud, Annasa’i, Tirmidzi dan dishahihkannya).

Abu Hurairah berkata Rasulullah  bersabda:
 ” Sesungguhnya pada hari Jum’at terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasululllah  mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu (H. Muttafaqun Alaih).

 
Jejak-jejak peradaban itu dimulai dalam jejak-jejak hijrah setiap muslim.Pada setiap pertemuan dan ukhuwah yang terjalin di jumat penuh berkah.Setiap kita adalah perantau , ya kita memang adalah perantau kehidupan .Pada waktunya kelak setiap kita akan kembali ke kampung kehidupan yang kekal .Seperti puisi yang kubuat saat masih sebagai mahasiswa.SubhanAllah goresan pena ini masih terbaca jelas.

Menyusuri waktu dalam jejak kehidupan
Tiada henti ku berjalan
Mencari oase di keramaian perjalanan
Berdzikir dalam langkah
Mengadu kepada Allah Yang Maha Rahman dan Rahim
Tentang kebahagian dan juga kesedihan
Yang terkadang datang menyapa hati
 

Sang Khalik  mengajariku dalam jejak perjalanan
Burung-burung mengajakku terbang bebas menembus awan
Langit biru pun tersenyum lepas padaku
Memintaku tuk berhenti sejenak melepas lelah
Kuteguhkan langkahku pada butiran salju yang  mulai menggumpal
Aku harus melangkah
Karena waktu terus berputar


Bukan pada banyaknya permata
Tidak pula pada intan yang berkilau
Kutambatkan tujuan hakiki di jejak perjalananku
Aku harus terus melangkah
Dan terkadang harus berlari
Banyak pula aku terjatuh

Sejenak aku menyapa sepi
Menata jiwaku tuk melangkah
Menangis pada kerinduan
Atau berdiskusi dengan waktu
Di titik mana aku akan berhenti
Pada tujuan hakiki
Dalam jejak sang perantau


Seperti beberapa negara Eropa lainnya.Polandia juga memperlihatkan sisi kelamnya di tengah hiruk pikuk manusia.Kemegahan dan keindahan kota yang terlihat mempesona berbanding terbalik dengan kekosongan jiwa-jiwa manusia yang kebanyakan tidak mengenal Tuhan.Gelombang Atheisme kini menyusup masuk dalam setiap keluarga di Polandia, sebagian generasi mudanya yang sudah terang-terangan mempertanyakan tentang eksistensi  ketuhanan bukti kerapuhan dari sebuah peradaban.Di hari jumat yang penuh berkah senyum-senyum saudara itu menguatkan langkah, cita-cita dan juga kebanggaan sebagai seorang muslim.Allahu Akbar.Saya hanya ingin mengingatkan diri saya tentang fatamorgana dunia bahwa pada akhirnya semua akan kembali ke haribaan Sang Khalik.Di titik ekstrim suhu dingin yang menembus yang dapat meremukkan jasad manusia ( suhu di Polandia  berada pada titik -23 ) seluruh salju di negeri ini berkumpul dalam satu titik klimaks membatu menjadi es di hari jumat.Dan  takdir kami disini di negeri ini ( Polandia ), ingin berbagi kisah denganmu saudaraku bahwa selalulah bersyukur di negeri manapun kau berada semuanya adalah bumi Allah.Salam ukhuwah selalu.





2 komentar:

  1. Subhanallah ukhti,saya terharu membaca artikel ini............semoga sehat selalu disana dan selalu dalam ridho Allah,,,,,aamiin......

    BalasHapus
  2. salam kenal dari saya ya ukhti,,,,hehehe.sampe lupa kenalannya,saking terharunya nich...heheheh

    BalasHapus